minggu ini, sejumlah panda raksasa yang tinggal di kebun binatang
tampak gelisah. Hal tersebut mungkin bukti bahwa panda memiliki
kemampuan mendeteksi gempa.
Perilaku panda yang di luar kebiasaan menjelang detik-detik gempa
berkekuatan 7,9 skala Richter ini berhasil direkam seorang turis
asal Inggris yang sedang mengunjungi Cagar Alam Nasional Wolong di
dekat Chengdu yang sangat dekat dengan pusat gempa.
”Panda-panda tersebut benar-benar kelihatan sangat malas dan
hanya makan sedikit batang bambu, dan saat bencana terjadi mereka
berkumpul satu sama lain,” ujar Diane Etkins, nama turis
tersebut. Sekitar 86 panda dewasa yang tinggal di sana selamat dan
sejumlah anak panda dievakuasi ke daerah Shawan yang kondisinya
lebih baik.
Perilaku aneh menjelang gempa juga diperlihatkan hewan lainnya.
Pada tahun 2005, dilaporkan bahwa kawanan gajah meraung-raung dan
berlari liar menjelang gempa besar yang memicu tsunami di Sri
Lanka dan India.
Menurut Diana Reiss, seorang profesor di Hunter College, New York,
AS, hewan memiliki sensor indera yang lebih peka daripada manusia.
Banyak hewan yang dapat mendengar suara ultrasonik atau melihat di
kegelapan. Ular diketahui dapat merasakan gelombang seismik dan
gajah mungkin dapat mendeteksi dengan kakinya. Kemampuan-kemampuan
ini sangat berguna untuk bertahan di kehidupan liar.
”Mungkin penting juga menggunakan hewan seperti tanda-tanda alam
lainnya untuk memprediksi bencana yang merusak,” ujar Reiss.
Namun, masih terlalu dini mengatakan bahwa perilaku panda
menjelang gempa berkait dengan kemampuan tersebut. (kcm)