TERIMA KASIH ANDA SUDAH BERKUNJUNG DI BLOG INI, SAYA BERHARAP BLOG INI DAPAT BERGUNA BAGI KITA SEMUA. AMIN.

Selasa, 30 Juni 2009

Panda Dapat Mendeteksi Gempa Besar

Beberapa menit sebelum gempa besar melanda China tengah awal

minggu ini, sejumlah panda raksasa yang tinggal di kebun binatang

tampak gelisah. Hal tersebut mungkin bukti bahwa panda memiliki

kemampuan mendeteksi gempa.

Perilaku panda yang di luar kebiasaan menjelang detik-detik gempa

berkekuatan 7,9 skala Richter ini berhasil direkam seorang turis

asal Inggris yang sedang mengunjungi Cagar Alam Nasional Wolong di

dekat Chengdu yang sangat dekat dengan pusat gempa.

”Panda-panda tersebut benar-benar kelihatan sangat malas dan

hanya makan sedikit batang bambu, dan saat bencana terjadi mereka

berkumpul satu sama lain,” ujar Diane Etkins, nama turis

tersebut. Sekitar 86 panda dewasa yang tinggal di sana selamat dan

sejumlah anak panda dievakuasi ke daerah Shawan yang kondisinya

lebih baik.

Perilaku aneh menjelang gempa juga diperlihatkan hewan lainnya.

Pada tahun 2005, dilaporkan bahwa kawanan gajah meraung-raung dan

berlari liar menjelang gempa besar yang memicu tsunami di Sri

Lanka dan India.

Menurut Diana Reiss, seorang profesor di Hunter College, New York,

AS, hewan memiliki sensor indera yang lebih peka daripada manusia.

Banyak hewan yang dapat mendengar suara ultrasonik atau melihat di

kegelapan. Ular diketahui dapat merasakan gelombang seismik dan

gajah mungkin dapat mendeteksi dengan kakinya. Kemampuan-kemampuan

ini sangat berguna untuk bertahan di kehidupan liar.

”Mungkin penting juga menggunakan hewan seperti tanda-tanda alam

lainnya untuk memprediksi bencana yang merusak,” ujar Reiss.

Namun, masih terlalu dini mengatakan bahwa perilaku panda

menjelang gempa berkait dengan kemampuan tersebut. (kcm)

READ MORE - Panda Dapat Mendeteksi Gempa Besar

Mengapa mayoritas cewek suka warna pink?

Warna merah muda alias pink, identik dengan anak perempuan. Jika ada bayi perempuan lahir, maka semua asesorinya diberi warna pink. Kalau lelaki, maka warnanya biru. Andai ada lelaki pakai baju pink, maka akan diledek, “Uh, kayak cewek lu!”. Mengapa pink identik dengan cewek? Ilmuwan asal University of Newcastle dalam jurnal Current Biology memaparkan sebab musabab ilmiahnya.

Dipimpin oleh Dr Anya Hurlbert, tim ini melakukan ujicoba pada 200 lelaki dan perempuan berusia 20-an. Mayoritas perempuannya menjawab bahwa mereka suka warna paduan biru dan merah, tapi benci warna hijau dan kuning. Mereka terdiri dari dua jenis ras berbeda, Inggris dan China. Ternyata selera warna tidak dipengaruhi oleh budaya etnis, melainkan faktor biologi.

Buah Matang

“Evolusi menyebabkan perempuan menyukai warna kemerahan. Mereka cenderung memilih buah warna merah, wajah kemerahan. Budaya juga memberi andil di dalamnya,” ujar Dr Hurlbert. Bisa jadi ini akibat peran kaum perempuan sejak dulu adalah memilih bahan pangan untuk keluarga. Kebiasaan turun temurun untuk mencari buah matang yang identik dengan warna merah, menyebabkan sampai saat ini “anak cucu” Hawa itu meyukai warna merah atau kemerahan.

Sedangkan lelaki cenderung suka warna biru sebab memang tugas mereka sejak lama adalah mencari sumber air bagi keluarga atau sukunya. Warna biru identik dengan sumber air yang baik, bisa dikonsumsi. Mereka juga menganggap bahwa langit biru cerah adalah pertanda cuaca yang bagus untuk berburu.

Studi ini memicu Yazhu Ling, rekan Hulbert, untuk mengadakan riset lanjutan. Ia akan melakukan studi pada anak-anak dan menginvestigasi hubungan antara pilihan warna dan tingkat depresi mereka. (terjemahan BBC News)

READ MORE - Mengapa mayoritas cewek suka warna pink?

Emosi tanpa teriak

Musik yang memiliki idealisme tidak selalu memiliki karakter rumit dan sulit dicerna. The Morning After (TMA) contohnya. Band tersebut memang mengusung lagu dengan tipikal tidak umum. Namun, bukan berarti materinya tidak berkualitas.

TMA berdiri pada 2001. Band asal Malang itu beranggota Akhmad Sya`ban (basis), Bambang Iswanto (vokal), Onny Maretino (drum), dan Pramudya Ananta (gitaris ). Musik band itu sangat ter-influence band rock alternatif seperti The Smashing Pumpkins, Goo Goo Goo Dolls, atau Duncan Sheik.

Terinspirasi bukan berarti menjiplak. Hal tersebut dibuktikan dengan membawakan lagu sendiri sejak kali pertama manggung. Materi-materi ciptaan sendiri itu pula yang kemudian dikemas menjadi album perdana, Another Day Like Today. Rilisan pertama itu berisi sepuluh track. Dengan rincian, dua materi baru dan delapan lagu yang pernah dibawakan ketika manggung.

“Musiknya variatif. Dari yang berisik hingga akustikan. Namun, tetap terdengar TMA banget yang bikin enjoy,” jelas Bambang, sang vokalis. Album itu diproduseri Agus Sasongko dari label Lil’Fish Records. Pembuatan album tersebut butuh banyak pengorbanan. Mereka harus bolak-balik Jakarta-Malang karena seluruh proses produksinya ada di Jakarta.

Untuk lirik, band yang pernah mengikuti festival Indiefest itu terdengar ringan. Tapi, bisa berarti dalam kalau memaknainya. Semisal, single #1. Lagu itu dibuat berdasar kenyataan bahwa anak muda tidak pernah puas. Terutama untuk berkarya dan selalu meraih nomor satu.

Lirik unik lain adalah hal-hal yang jarang sekali dibahas. Semisal, Monosyllabic Girl yang mengungkap rasa ingin tahu. Isinya tentang apa sih yang ada di pikiran cewek pendiam? Atau, single andalan mereka Dengar dan Diam yang disebut-sebut sebagai lagu paling absurd.

“Mau mengartikan apa saja bisa. Kalau aku, itu lagu tentang orang yang mendengar sesuatu. Merenungkan diri dan apa yang harus dilakukan. Namun, tak pernah mengeksekusi rencana itu. Jadi sama aja bohong,” ujar Sya`ban, sang basis.

Dengan album tersebut, TMA bisa berbuat lebih banyak. Album pertama itu sekaligus menjadi bukti bahwa letak geografis tak ada artinya kalau mau berusaha. “Jangan pernah merasa kalau dari kota kecil lalu sulit berkembang. Buat teman-teman indie yang lain, sudah saatnya kita jemput bola,” ujarnya.
Sumber : http://jawapos.co.id/deteksi/index.php?act=detail&nid=41457

READ MORE - Emosi tanpa teriak

Kisah sebuah jam

Alkisah, seorang pembuat jam tangan berkata kepada jam yang sedang dibuatnya. “Hai jam, apakah kamu sanggup untuk berdetik paling tidak 31,104,000 kali selama setahun?” “Ha?,” kata jam terperanjat, “Mana sanggup saya?” “Bagaimana kalau 86,400 kali dalam sehari?” tanya si pembuat jam. “Lapan puluh enam ribu empat ratus kali? Dengan jarum yang ramping-ramping seperti ini?” jawab jam penuh keraguan.
“Bagaimana kalau 3,600 kali dalam satu jam?” cadang si pembuat jam. “Dalam satu jam harus berdetik 3,600 kali? Banyak sekali itu” tetap saja jam ragu-ragu dengan kemampuan dirinya.
Tukang jam dengan penuh kesabaran kemudian berkata lagi kepada si jam. “Kalau begitu, sanggupkah kamu berdetik satu kali setiap detik?” “Oh, kalau begitu, aku sanggup!” kata jam dengan penuh semangat.
Maka, setelah selesai dibuat, jam itu berdetik satu kali setiap detik. Tanpa terasa, detik demi detik terus berlalu dan jam itu sungguh luar biasa kerana ternyata selama satu tahun penuh dia telah berdetik tanpa henti. Dan itu berarti ia telah berdetik sebanyak 31,104,000 kali.

Moral
Ada kalanya kita ragu-ragu dengan segala tugas pekerjaan yang begitu terasa berat. Namun sebenarnya kalau kita sudah menjalankannya, kita ternyata mampu. Bahkan yang kita anggap mustahil untuk dilakukan sekalipun. (anonimous)
http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2008/11/kisah-sebuah-jam.html

READ MORE - Kisah sebuah jam

Menulis Di Atas Pasir

Kisah tentang 2 orang sahabat karib yang sedang berjalan melintasi gurun pasir. Ditengah perjalanan, mereka bertengkar dan salah seorang tanpa dapat menahan diri menampar temannya. Orang yang kena tampar, merasa sakit hati, tapi dengan tanpa berkata-kata, dia menulis di atas pasir Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menampar Pipiku Orang yang pipinya kena tampar dan terluka hatinya, mencoba berenang untuk menyejukkan galaunya. Mereka terus berjalan, sampai menemukan sebuah oasis, dimana mereka memutuskan untuk mandi. Namun, ternyata oasis tersebut cukup dalam sehingga ia nyaris tenggelam, dan diselamatkanlah ia oleh sahabatnya.Ketika dia mulai siuman dan rasa takutnya sudah hilang, dia menulis di sebuah batu, Hari Ini, Sahabat Terbaik Ku Menyelamatkan Nyawaku Si penolong yang pernah menampar sahabatnya tersebut bertanya,Kenapa setelah saya melukai hatimu, kau menulisnya di atas pasir, dan sekarang kamu menulis di batu? Temannya sambil tersenyum menjawab,Ketika seorang sahabat melukai kita, kita harus menulisnya diatas pasir agar angin maaf datang berhembus dan menghapus tulisan tersebut. Dan bila dalam antara sahabat terjadi sesuatu kebajikan sekecil apa pun, kita harus memahatnya di atas batu hati kita, agar tetap terkenang tidak hilang tertiup waktu. Dalam hidup ini sering timbul beda pendapat dan konflik karena sudut pandang yang berbeda. Oleh karenanya cobalah untuk saling memaafkan dan lupakan masalah lalu. Marilah kita belajar menulis diatas pasir

sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com —> anonim

READ MORE - Menulis Di Atas Pasir

Kisah seekor kupu-kupu

Seseorang menemukan kepompong seekor kupu. Suatu hari lubang kecil muncul. Dia duduk mengamati dalam beberapa jam calon kupu-kupu itu ketika dia berjuang dengan memaksa dirinya melewati lubang kecil itu Kemudian kupu-kupu itu berhenti membuat kemajuan Kelihatannya dia telah berusaha semampunya dan dia tidak bisa lebih jauh lagi. Akhirnya orang tersebut memutuskan untuk membantunya. Dia mengambil sebuah gunting dan memotong sisa kekangan dari kepompong itu.
Kupu-kupu tersebut keluar dengan mudahnya. Namun, dia mempunyai tubuh gembung dan kecil, sayap-sayap mengkerut. Orang tersebut terus mengamatinya karena dia berharap bahwa, pada suatu saat, sayap-sayap itu akan mekar dan melebar sehingga mampu menopang tubuhnya, yang mungkin
akan berkembang seiring dengan berjalannya waktu. Semuanya tak pernah terjadi.
Kenyataannya, kupu-kupu itu menghabiskan sisa hidupnya merangkak di sekitarnya dengan tubuh gembung dan sayap-sayap mengkerut. Dia tidak pernah bisa terbang.

Yang tidak dimengerti dari kebaikan dan ketergesaan orang tersebut adalah bahwa kepompong yang menghambat dan perjuangan yang dibutuhkan kupu-kupu untuk melewati lubang kecil adalah proses Alami yang di gariskan Allah SWT, untuk memaksa cairan dari tubuh kupu-kupu itu ke dalam sayap-sayapnya sedemikian sehingga dia akan siap terbang begitu dia memperoleh kebebasan dari kepompong tersebut.

Moral
Kadang-kadang perjuangan adalah suatu yang kita perlukan dalam hidup kita. Jika Allh SWT membiarkan kita hidup tanpa hambatan perjuangan, itu mungkin justru akan melumpuhkan kita. Kita mungkin tidak sekuat yang semestinya yang dibutuhkan untuk menopang cita-cita dan harapan yang kita mintakan.
Kita mungkin tidak akan pernah dapat “Terbang” Sesungguhnya Allah SWT itu Maha Pengasih dan maha Penyayang. Kita memohon Kekuatan…Dan Allah SWT memberi kita kesulitan-kesulitan untuk membuat kita tegar. Kita memohon kebijakan…Dan Allah SWT memberi kita berbagai persoalan hidup untuk diselesaikan agar kita bertambah bijaksana.
Kita memohon kemakmuran…Dan Allah SWT memberi kita Otak dan Tenaga untuk dipergunakan sepenuhnya dalam mencapai kemakmuran. Kita memohon Keteguhan Hati…Dan Allah SWT memberi Bencana dan Bahaya untuk diatasi. Kita memohon Cinta…Dan Allah SWT memberi kita orang-orang bermasalah untuk diselamatkan dan dicintai.
Kita memohon Kemurahan Kebaikan Hati…Dan Allah SWT memberi kita kesempatan-kesempatan yang silih berganti. Begitulah cara Allah SWT membimbing Kita… Apakah jika saya tidak memperoleh yang saya inginkan, berarti bahwa saya tidak mendapatkan segala yang saya butuhkan?
Kadang Allah SWT tidak memberikan yang kita minta, tapi dengan pasti Allah SWT memberikan yang terbaik untuk kita, kebanyakan kita tidak mengerti mengenal, bahkan tidak mau menerima rencana Tuhan, padahal justru itulah yang terbaik untuk kita. (Anonymous)

—Wallahu alam—
READ MORE - Kisah seekor kupu-kupu

Kisah 5 kata

Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah benda abstrak. Ada Cinta, Kekayaan, Kecantikan, Kegembiraan, Kesedihan dan sebagainya. Pada awalnya mereka hidup bersama-sama dengan aman dan saling memerlukan. Namun pada suatu hari, badai datang menghempas pulau kecil itu dan air laut tiba-tiba bergelombang dan menimbulkan ombak yang sangat besar dan akan menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni di pulau itu segera berusaha menyelamatkan diri.

Cinta sangat bimbang kerana ia tidak pandai berenang dan tidak memiliki perahu. Ia berdiri di tepi pantai untuk meminta bantuan. Sementara itu air semakin naik membasahi kaki Cinta. Tidak lama kemudian kelihatan Kekayaan sedang mengayuh perahu.
?Kekayaan! Kekayaan! Tolonglah aku!?Eteriak Cinta. Dengan segera Kekayaan pun menjawab, ?Ohh! Maafkan aku Cinta?E kata Kekayaan. ?EPerahuku telah penuh dengan semua hartaku. Aku tak dapat membawamu bersama, nanti perahu ini akan tenggelam. Lagi pun tak ada ruang lagi untuk kau di perahuku ini.? Cinta amat sedih sekali, namun kemudiannya dia melihat Kegembiraan melintasi di depannya dengan sebuah perahu.
?Kegembiraan! Tolonglah aku!?Eteriak Cinta. Oleh kerana Kegembiraan terlalu gembira kerana dia telah menjumpai sebuah perahu, dia langsung tidak mendengari teriakan Cinta. Air semakin meninggi membasahi Cinta sampai ke paras pinggang dan Cinta semakin panik. Tidak lama selepas itu, lalulah Kecantikan di depannya.
?EKecantikan! Bawalah aku bersamamu!?Eteriak Cinta
?Wah, Cinta kamu sudah basah dan kotor. Aku tak boleh membawamu bersama. Nanti kau akan mengotorkan perahuku yang indah ini.?E sahut Kecantikan. Cinta amat sedih mendengarnya. Cinta mula menangis terisak-isak.
?Apa kesalahanku, mengapa semua orang tidak mempedulikan aku??E rintihnya sayu.
Ketika Cinta sedang menangis, lalulah pulak Kesedihan dengan perahunya.
?Ohh, Kesedihan, bawalah aku bersamamu,?Ekata Cinta.
?Maaf, Cinta. Aku sedang bersedih dan aku ingin bersendirian?E kata Kesedihan sambil terus mendayung perahunya. Cinta sudah mula putus asa. Air semakin naik dan akan menenggelamkannya. Cinta terus berharap agar dirinya akan diselamatkan orang. Dia berdoa kepada Tuhan. ?Oh Tuhan tolonglah aku, apa akan terjadi pada dunia tanpa aku, tanpa Cinta?.?
Pada saat yang kritikal itu, tiba-tiba terdengar suara memanggilnya, ?Cinta! Mari cepat naik ke perahuku!.?E Cinta menoleh ke arah suara itu dan melihat seorang tua berjanggut panjang memutih sedang mendayung perahunya. Cinta pun naik ke perahu itu, tepat sebelum air menenggelamkannya.
Kemudian setibanya di pulau yang berhampiran, orang tua itu menurunkan Cinta dan segera meninggalkan pulau itu. Pada ketika itulah, baru Cinta sedar bahawa dia tidak mengetahui siapakah gerangan orang tua itu yang baik hati dan telah menyelamatkannya itu. Cinta segera bertanya kepada seorang penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang itu.
?Oh, orang tua tadi? Dia ialah Waktu!¢ kata orang itu.
Cinta pun bertanya lagi. ?Tapi mengapakah dia menyelamatkan aku? Aku tak kenal dia. Sedangkan kawan-kawan yang mengenaliku langsung tidak mahu menolongku,?Etanya Cinta kehairanan.
?Sebab, hanya Waktulah yang tahu betapa berharganya Cinta itu?E kata orang itu. Setelah itu fahamlah Cinta akan kepentingannya di dunia ini.

Moral:
Adakah CINTA perlukan KEKAYAAN, KECANTIKAN, KESEDIHAN dan KEGEMBIRAAN?

Melasayang-Hokaido
http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2008/11/kisah-5-kata.html

READ MORE - Kisah 5 kata

Kucing vegetarian

Dapatkah seekor kucing menjadi vegetarian? Kebanyakan dokter hewan akan berkata, “Tidak mungkin. Saya tidak pernah mendengar hal seperti itu. Bagi kucing, lebih baik mati dari pada menjadi vegetarian!” Tetapi Saudari Liu punya seekor kucing yang sangat luar biasa, bernama “Bighead (si Kepala Besar)” yang sangat ketat bervegetarian, menolak untuk menyentuh makanan apa saja yang berbau daging, bahkan juga “daging” vegetarian. Di bawah ini adalah cerita yang menarik dari kucing yang luar biasa ini.
Tuhan pasti telah mengatur agar saudari Liu bertemu dengan Bighead. Setelah diinisiasi, saudari Liu tidak memelihara binatang sebab dia harus bervegetarian dan tidak suka akan bau binatang. Kemudian pada suatu hari, dia pindah ke rumah yang baru. Setelah memindahkan barang-barang, dia menemukan seekor kucing liar yang badannya kecil dan kurus kering di tangga apartemennya, dan untuk beberapa hari dia memberikan susu dan biskuit pada kucing itu.
Saudari Liu mengajar Bahasa Inggris di rumah, dan suatu hari sebelum kelas dimulai, kucing itu mengikuti muridnya masuk ke dalam apartemennya. Tetapi, saudari Liu yang selalu menjaga kebersihan rumahnya, tidak mau memelihara binatang itu dan mengeluarkannya. Pada malam itu, beberapa saudara sepelatihan datang ke rumah saudari Liu untuk meditasi kelompok, dan seorang dari mereka mengusulkan agar saudari Liu memelihara kucing yang tak berdaya itu. Pada hari berikutnya, ketika saudari Liu melihat kucing itu di tangga, dia membuka pintu dan berkata pada si kucing, “Jika kamu ingin tinggal bersama saya, kamu harus menjadi vegetarian seperti saya.” Kemudian saudari Liu mulai menghitung dari satu sampai sepuluh dan dia memutuskan akan menutup pintu jika si kucing kecil itu tidak masuk ke dalam rumah sebelum dia selesai menghitung. Tetapi ketika dia menghitung sampai delapan, si kucing dengan perlahan berjalan masuk dan mulai saat itu menjadi anggota keluarga saudari Liu.
Apa yang sebenarnya dimakan oleh Bighead? Saya yakin semuanya ingin tahu tentang itu! Bighead makan ketimun, tunas alfalfa, pepaya, buah kesemak, apel, pir, seledri, kubis, tomat, serat daging vegetarian, biskuit, dan bahkan pothos rebus (potted golden pothos). Dia terutama sangat suka akan ketimun, tunas alfalfa dan makanan asam manis. Bahkan sekarang dia mendapat hal-hal baru dalam daftar makanannya! Hal lain yang menarik dari kucing ini adalah dia memilih makanan yang ringan. Dia menolak makanan vegetarian yang menyerupai daging. Luar biasa! Kita tahu bahwa kucing tidak punya gigi geraham, lalu bagaimana Bighead mengunyah makanan? Saudari Liu mengunyah makanan itu duluan dan kemudian menempatkan sepotong kecil, yang tidak lebih besar dari kacang ijo, di telapak tangannya dan memberi makan pada si kucing. Setiap kali makan akan menghabiskan waktu sekitar satu jam. Pada permulaan, Bighead belum dapat mengontrol rahangnya dengan baik dan giginya menggarut jari saudari Liu, tetapi sekarang kucing pandai itu telah belajar bagaimana menjilat makanan tanpa melukai majikannya. Dari sini kita tahu kalau binatang pun punya perasaaan dan sangat berpengertian.
Ketika Saudari Liu membawa Bighead ke dokter hewan untuk pertama kalinya, kucing itu mengambil sikap bertahan dan galak. Setelah tiga kali berkunjung, kucing itu menjadi jinak, tenang dan sangat bekerja sama. Pada mulanya dokter hewan itu tidak percaya kalau kucing dapat menjadi vegetarian, tetapi kemudian dia tertawa dan berkata kalau Bighead akan segera menjadi “tercerahkan,” dan melalui insiden ini dia mulai mengenal ajaran Guru. Di bawah pemeliharaan yang teliti, kucing tak berbulu ini mulai mempunyai bulu lagi dan karena berdiet vegetarian, dia tidak berbau seperti halnya binatang lainnya.
Bighead adalah seekor kucing spiritual “Quan Yin”. Dia berjalan dengan tenangnya di antara para inisiat yang datang untuk bermeditasi bersama, dan setelah bermeditasi, seorang saudara sepelatihan mendapatkan Bighead duduk tak bergerak pada lututnya, sepertinya dia sedang bermeditasi. Ketika para inisiat bersiap-siap untuk pulang setelah sesi meditasi selesai, kucing itu duduk di bantal dari setiap orang selama beberapa saat, supaya mendapatkan berkah. Bighead juga adalah weker dari saudari Liu. Setiap pagi, si kucing membangunkan saudari Liu untuk mengingatkan dia akan saat meditasi!
Sejak Bighead mulai makan makanan vegetarian, dia menjadi jinak dan bertingkah laku menyenangkan, yang membuatnya menjadi terkenal di antara para dewasa dan anak-anak. Tetapi dia juga sensitif. Dia menyembunyikan diri jika ada orang asing yang datang, tetapi keluar dengan segera untuk menyambut para inisiat. Ketika murid saudari Liu datang, dia bersembunyi, tetapi ketika anak-anak inisiat datang ke rumah saudari Liu, dia bermain dengan mereka dan membiarkan mereka mengelus tubuhnya. Kucing yang sangat menyenangkan!
Bighead tinggal dengan gembira dan bebas di rumah saudari Liu, dimana dia menikmati meluncur di lantai yang bersih dan berjungkirbalik ketika dia berada sendirian di rumah. Saudari Liu telah belajar tentang kebajikan, cinta dan kesabaran dari Bighead, dan sekarang mengerti kalau binatang pun mempunyai aspek kerohanian, yang berbeda hanyalah mereka menggunakan bahasa yang berlainan. Bighead adalah suatu bukti nyata bahwa binatang peliharaan dapat menjadi vegetarian, yang membuat mereka lebih sehat dan memiliki bulu yang lebih indah. (Silahkan melihat rujukan pada “Diet Vegetarian Menyelamatkan Anjing,” Majalah News No. 134.) Apakah kalian ingin mencoba gaya hidup saudari Liu? Mungkin binatang peliharaan kalian akan menjadi kucing atau anjing vegetarian yang berbahagia.
Diceritakan oleh Saudari Sepelatihan
Taipei, Formosa
http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2008/11/kucing-vegetarian.html
READ MORE - Kucing vegetarian

Kepiting dan Keteladanannya

Mungkin banyak yang tahu wujud kepiting, tapi tidak banyak yang tahu sifat kepiting. Semoga Anda tidak memiliki sifat kepiting yang dengki. Di Filipina, masyarakat pedesaan gemar sekali menangkap dan memakan kepiting sawah. Kepiting itu ukurannya kecil namun rasanya cukup lezat. Kepiting-kepiting itu dengan mudah ditangkap di malam hari, lalu dimasukkan ke dalam baskom/wadah, tanpa diikat.

Keesokkan harinya, kepiting-kepiting ini akan direbus dan lalu disantap untuk lauk selama beberapa hari. Yang paling menarik dari kebiasaan ini, kepiting-kepiting itu akan selalu berusaha untuk keluar dari baskom, sekuat tenaga mereka, dengan menggunakan capit-capitnya yang kuat.

Namun seorang penangkap kepiting yang handal selalu tenang meskipun hasil buruannya selalu berusaha meloloskan diri.

Resepnya hanya satu, yaitu si pemburu tahu betul sifat si kepiting.

Bila ada seekor kepiting yang hampir meloloskan diri keluar dari baskom, teman-temannya pasti akan menariknya lagi kembali ke dasar.

Jika ada lagi yang naik dengan cepat ke mulut baskom, lagi-lagi temannya akan menariknya turun… dan begitu seterusnya sampai akhirnya tidak ada yang berhasil keluar.

Keesokan harinya sang pemburu tinggal merebus mereka semua dan matilah sekawanan kepiting yang dengki itu.

Begitu pula dalam kehidupan ini tanpa sadar kita juga terkadang menjadi seperti kepiting-kepiting itu.

Yang seharusnya bergembira jika teman atau saudara kita mengalami kesuksesan kita malahan mencurigai, jangan-jangan kesuksesan itu diraih dengan jalan yang nggak bener.

Apalagi di dalam bisnis atau hal lain yang mengandung unsur kompetisi, sifat iri, dengki, atau munafik akan semakin nyata dan kalau tidak segera kita sadari tanpa sadar kita sudah membunuh diri kita sendiri.

Kesuksesan akan datang kalau kita bisa menyadari bahwa di dalam bisnis atau persaingan yang penting bukan siapa yang menang, namun terlebih penting dari itu seberapa jauh kita bisa mengembangkan diri kita seutuhnya.

Jika kita berkembang, kita mungkin bisa menang atau bisa juga kalah dalam suatu persaingan, namun yang pasti kita menang dalam kehidupan ini.

Pertanda seseorang adalah kepiting:

1. Selalu mengingat kesalahan pihak luar (bisa orang lain atau situasi) yang sudah lampau dan menjadikannya suatu prinsip/pedoman dalam bertindak

2. Banyak mengkritik tapi tidak ada perubahan

3. Hobi membicarakan kelemahan orang lain tapi tidak mengetahui kelemahan dirinya sendiri sehingga ia hanya sibuk menarik kepiting-kepiting yang akan keluar dari baskom dan melupakan usaha pelolosan dirinya sendiri.

..Seharusnya kepiting-kepiting itu tolong-menolong keluar dari baskom, namun yah… dibutuhkan jiwa yang besar untuk melakukannya

Coba renungkan berapa waktu yang Anda pakai untuk memikirkan cara-cara menjadi pemenang. Dalam kehidupan sosial, bisnis, sekolah, atau agama. Dan gantilah waktu itu untuk memikirkan cara-cara pengembangan diri Anda menjadi pribadi yang sehat dan sukses.

Betapa pun banyaknya kucing berkelahi, selalu saja banyak anak kucing lahir.

sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com —> anonim

READ MORE - Kepiting dan Keteladanannya

Belajar dari keledai

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh kedalam sumur. Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam, sementara sipetani memikirkan apa yang harus dilakuaknnya. Akhirnya, ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur itu perlu ditimbun(ditutup karena berbahaya), jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Ia mengajak tetangga - tetangganyauntuk datang membantunya. Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah kedalam sumur. Pada mulanya ,ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.tetapi kemudian,semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. setelah beberapa sekop tanah dituangkan kedalam sumur, sipetani melihat kedalam sumur dan tercengang atas apa yang dilihatnya. Walaupun punggungnya yang terus ditimpa oleh bersekop - sekop tanah dan kotoran, sikeledai melakukan sesuatu yang menabjubka. ia menguncang - guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun kebawah,lalu menaiki tanah itu. sementara tetangga -tetangga si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu. si keledai terus menguncangkan badannya dan melangkah naik. segera saja,semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri.

MORAL

Kehidupan terus saja menuangkan segala macam tanah dan kotoran kepadamu. cara untuk keluar dari sumur(kesedihan , masalah , beban pikiran) adalah dengan mengguncangkan hal - hal tersebut sebagai pijakan. setiap masalah dalam hidup kita merupakan batu pijakan untuk melangkah. kita dapat keluar dari sumur yang terdalam dengan terus berjuang. jangan pernah menyerah!

sumber : anonymous
http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2008/11/belajar-dari-keledai.html

READ MORE - Belajar dari keledai

Kisah cinta seekor cicak

Ketika sedang merenovasi rumah, seorang pemuda cuba meruntuhkan suatu tembok. Rumah di Japan biasanya memiliki ruang kosong di antara tembok yang dibuat dari kayu. Ketika tembok itu mulai roboh, dia menemui seekor cicak yang terperangkap di antara ruangkosong itu kerana kakinya melekat pada sebatang paku.

Dia merasa kasihan sekaligus heran. Lalu dia memperhati paku itu, ternyata paku tersebut telah ada disitu 10 tahun lalu ketika rumah itu pertama kali dibuat.

Apa yang terjadi? Bagaimana cicak itu dapat bertahan dengan keadaan terperangkap selama 10 tahun??? Dalam keadaan gelap selama 10 tahun, tanpa bergerak sedikit pun, itu adalah sesuatu yang mustahil dan tidak masuk akal.

Pemuda itu lalu berfikir, bagaimana cicak itu dapat bertahan hidup selama 10 tahun tanpa berpindah dari tempatnya sejak kakinya melekat pada paku itu!

Pemuda itu lalu menghentikan pekerjaannya dan memperhatikan cicak itu, apa yang dilakukan dan apa yang dimakannya hingga dapat bertahan. kemudian, tidak tahu dari mana datangnya, seekor cicak lain muncul dengan makanan di mulutnya…. AHHHH!

Pemuda itu merasa terharu melihat hal itu. Ternyata ada seekor cicak lain yang selalu memperhatikan cicak yang terperangkap itu selama 10 tahun.

Sungguh ini sebuah cinta…cinta yang indah. Cinta dapat terjadi bahkan pada hewan yang kecil seperti dua ekor cicak itu. Apa yang dapat dilakukan oleh cinta? tentu saja sebuah keajaiban.

Bayangkan, cicak itu tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti memperhatikan pasangannya selama 10 tahun. Bayangkan bagaimana hewan yang kecil itu dapat memiliki kurnia yang begitu mengagumkan.

Moral.
Saya tersentuh ketika mendengar cerita ini. Lalu saya mulai berfikir tentang hubungan yang terjalin antara keluarga, teman, kekasih, saudara lelaki, saudara perempuan….. Seiring dengan berkembangnya teknologi, akses kita untuk mendapatkan informasi berkembang sangat cepat. Tapi tak peduli sejauh apa jarak diantara kita, berusahalah semampumu untuk tetap dekat dengan orang-orang yang kita kasihi.

JANGAN PERNAH MENGABAIKAN ORANG YANG ANDA KASIHI!!!

Kisah ini berasal dari Japan

sumber : anonymous

http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2008/11/kisah-cinta-seekor-cicak.html

READ MORE - Kisah cinta seekor cicak

Kepala ikan dan cinta

Alkisah, pada suatu hari, diadakan sebuah pesta emas peringatan 50 tahun pernikahan sepasang kakek -nenek. Pesta ini pun dihadiri oleh keluarga besar kakek dan nenek tersebut beserta kerabat dekat dan kenalan Pasangan kakek-nenek ini dikenal sangat rukun tidak pernah terdengar oleh siapapun bahkan pihak keluarga mengenai berita mereka perang mulut Singkat kata, mereka telah mengarungi bahtera pernikahan yang cukup lama bagi kebanyakan orang
Mereka telah dikaruniai anak-anak yang sudah dewasa dan mandiri baik secara ekonomi maupun pribadi. Pasangan tersebut merupakan gambaran sebuah keluarga yang sangat ideal.
Di sela-sela acara makan malam yang telah tersedia, pasangan yang merayakan peringatan ulang tahun pernikahan mereka ini pun terlihat masih sangat romantis. Di meja makan, telah tersedia hidangan ikan yang sangat menggiurkan yang merupakan kegemaran pasangan tersebut.
Sang kakek pun, pertama kali melayani sang nenek dengan mengambil kepala ikan dan memberikannya kepada sang nenek, kemudian mengambil sisa ikan tersebut untuknya sendiri.
Sang nenek melihat hal ini, perasaannya terharu bercampur kecewa dan heran. Akhirnya sang nenek berkata kepada sang kakek:
“Suamiku, kita telah melewati 50 tahun bahtera pernikahan kita. Ketika engkau memutuskan untuk melamarku, aku memutuskan untuk hidup bersamamu dan menerima dengan segala kekurangan yang ada untuk hidup sengsara denganmu walaupun aku tahu waktu itu kondisi keuangan engkau pas-pasan. Aku menerima hal tersebut karena aku sangat mencintaimu. Sejak awal pernikahan kita, ketika kita mendapatkan keberuntungan untuk dapat menyantap hidangan ikan, engkau selalu hanya memberiku kepala ikan yang sebetulnya sangat tidak aku suka, namun aku tetap menerimanya dengan mengabaikan ketidaksukaanku tersebut karena aku ingin membahagiakanmu.Aku tidak pernah lagi menikmati daging ikan yang sangat aku suka selama masa pernikahan kita. Sekarangpun, setelah kita berkecukupan, engkau tetap memberiku hidangan kepala ikan ini. Aku sangat kecewa, suamiku. Aku tidak tahan lagi untuk mengungkapkan hal ini.”
Sang kakek pun terkejut dan bersedihlah hatinya mendengarkan penuturan Sang nenek. Akhirnya, sang kakek pun menjawab,
“Istriku, ketika engkau memutuskan untuk menikah denganku, aku sangat bahagia dan aku pun bertekad untuk selalu membahagiakanmu dengan memberikan yang terbaik untukmu. Sejujurnya, hidangan kepala ikan ini adalah hidangan yang sangat aku suka. Namun, aku selalu menyisihkan hidangan kepala ikan ini untukmu, karena aku ingin memberikan yang terbaik bagimu. Semenjak menikah denganmu, tidak pernah lagi aku menikmati hidangan kepala ikan yang sangat aku suka itu. Aku hanya bisa menikmati daging ikan yang tidak aku suka karena banyak tulangnya itu. Aku minta maaf, istriku.”
Mendengar hal tersebut, sang nenek pun menangis.
Merekapun akhirnya berpelukan. Percakapan pasangan ini didengar oleh sebagian undangan yang hadir sehingga akhirnya merekapun ikut terharu
http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com/2007/03/kisah-kepala-ikan-dan-cinta.html
READ MORE - Kepala ikan dan cinta

Sepenggal Surat dari ayam

Maafkan aku kalau tulisanku ini mengganggumu. Aku sendiri juga tidak yakin apakah benar menulis surat ini atau tidak. Tapi, kupikr, jika surat ini tidak pernah ada, mungkin tidak akan lagi ada kesempatan. Dengan tulisan ku yang berantakan ini ha.. ha.. kamu menyebutnya cakar ayam, semoga masih bisa terbaca, aku memberanikan diri.

Masih teringat, tiap pagi kamu selalu telat bangun. Sulit sekali untukmu bangun pagi. Sering kali kamu tidak sarapan, langsung saja berangkat. Lihat saja, badan kamu jadi kurus begitu. Tahukah kamu? Aku sangat sedih. Aku bertekad berbuat sesuatu untukmu. Tiap pagi aku akan bangun pagi-pagi, aku akan teriak terus sampai kamu bangun. Sering kali, tenggorokanku sakit, suaraku hilang, tapi aku tetap berusaha teriak sampai kamu bangun. Sekarang mungkin kamu harus berjuang sendiri,
maafkan aku, aku tidak bisa lagi membangunkanmu.

Kata dokter, telurku banyak mengandung protein. Aku begitu bahagia bisa
memberikan sesuatu dari diriku untukmu. Memang aku sulit sekali menerima ini, aku begitu sulit bertelur dengan harapan dapat anakku dapat segera menetas. Tapi sepertinya harapan itu tidak akan pernah terwujud. Setidaknya aku bisa melihatmu sehat karena telurku. Aku tidak pernah menyesal, karena aku mengasihimu, aku sangat mengasihmu.

Akhir-akhir ini, aku merasa aneh, daging pada tubuhku terasa membengkak, terutama bagian pahaku. Aku mulai bertanya kapan aku terakhir fitness. Tapi rupanya itu bukan hasil fitnessku selama ini, kamu telah melakukan sesuatu padaku. Seingatku sering kali aku tertusuk jarum yang tajam dan setelah itu, terasa ada carian yang masuk ke tubuhku. Pertama-tama kukira dengan badanku seperti ini, kamu ingin aku jadi atlit binaraga. Aku begitu bahagia, kamu begitu memperhatikanku. Ketika aku diangkut ke truk bersama teman-temanku, aku masih berpikir aku akan pergi ikut turnamen binaraga. Aku begitu bahagia berpikir bisa membawa pulang piala buatmu sampai aku sadar tempat apa yang kami tuju. Aku melihat teman-temanku sudah terkapar, darah mengucur dimana-mana, mereka sudah tidak beryawa. Teriakanku tertahan, Ini bukan gedung turnamen, ini adalah rumah jagal. Akhirnya
aku mengerti, ternyata aku disuntik supaya dagingku besar, kamu akan
menikmati dagingku. Tapi semua itu sudah terlambat. Aku takut sekali, aku ingin lari keluar tapi aku tak bisa, aku tak berdaya.

Satu-persatu temanku dimasukkan ke dalam sebuah alat yang besar,
teriakan mereka begitu menyayat hati. Aku tahu pasti, sebentar lagi aku akan merasakannya. Aku heran, suara teriakan yang begitu keras, tidakkah itu mengganggumu? Mungkin kamu tidak mendegarnya atau lebih tepatnya tidak mau mendengarnya? Bukankah kita sama-sama mahkluk ciptaan Tuhan? Bukankah dulu kita saling mengasihi? Kenapa kamu berubah begitu cepat? Apakah aku benar-benar tidak bermakna di matamu?

Waktuku sudah hampir habis, sebentar lagi akan tiba giliranku. Sudah tidak ada gunanya lagi aku berbicara terlalu banyak. Ketika kamu membaca surat ini, aku sudah tidak ada lagi di dunia ini. Hmm, mungkin juga aku sudah berada dalam perutmu!

Tapi ada satu hal yang aku ingin sekali kamu tahu, bahwa aku masih mengasihmu, saudaraku. Aku doakan semoga kamu bisa hidup bahagia denga kasih. Semoga pengorbananku ini bermakna bagimu. Aku masih terus menantikan hari dimana kita bisa hidup bersama, saling mengasihi. Mungkinkah hari itu akan tiba?

sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com —> anonim

READ MORE - Sepenggal Surat dari ayam

Kisah tentang apel

Suatu masa dahulu, terdapat sebatang pohon apel yangamat besar. Seorang kanak-kanak lelaki begitu gemar bermain-main di sekitar pohon apel ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut memetik serta memakan apel sepuas-puas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon apel tersebut Anak lelaki tersebut begitu menyayangi tempat permainannya Pohon apel itu juga menyukai anak tersebut Masa berlalu… anak lelaki itu sudah besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon apel tersebut. Namun begitu, suatu hari dia datang kepada pohon apel tersebut dengan wajah yang sedih. “Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohonapel itu.” Aku bukan lagi kanak-kanak, aku tidak lagi gemarbermain dengan engkau,” jawab remaja itu.” Aku mahukan permainan. Aku perlukan wang untukmem belinya,” tambah remaja itu dengan nada yang sedih.Lalu pohon apel itu berkata, ”

Kalau begitu, petiklah apel-apel yang ada padaku. Juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan.”
Remaja itu dengan gembiranya memetik semua apel dipohon itu dan pergi dari situ. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon apel itu merasa sedih. Masa berlalu…Suatu hari, remaja itu kembali. Dia semakin dewasa.
Pohon apel itu merasa gembira.”Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohon apel itu.”Aku tiada waktu untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Bolehkahkau menolongku?” Tanya anak itu.”

Maafkan aku. Aku tidak mempunyai rumah. Tetapi kauboleh memotong dahan-dahan ku yang besar ini dan kau buatlah rumah daripadanya.” Pohon apel itu memberikan cadangan.Lalu, remaja yang semakin dewasa itu memotong kesemuadahan pohon apel itu dan pergi dengan gembiranya. Pohon apel itu pun turut gembira tetapi kemudiannya merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagiselepas itu.

Suatu hari yang panas, seorang lelaki datang menemui pohon apel itu. Dia sebenarnya adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon apel itu. Dia telahmatang dan dewasa.”Marilah bermain-mainlah di sekitarku,” ajak pohonapel itu.” Maafkan aku, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yangsuka bermain-main di sekitarmu. Aku sudah dewasa. Aku mempunyai cita-cita untuk belayar. Malangnya, aku tidak mempunyai boat. Bolehkah kau menolongku?” tanya lelaki itu.”

Aku tidak mempunyai boat untuk diberikan kepada kau. Tetapi kau boleh memotong batang pohon ini untuk dijadikan boat. Kau akan dapat belayar dengangembira,” kata pohon apel itu. Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon apel itu. Dia kemudiannya pergi dari situ dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu. Namun begitu, pada suatu hari, seorang lelaki yang semakin dimamah usia, datang menuju pohon apel itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon apelitu.”

Maafkan aku. Aku tidak ada apa-apa lagi untukdiberikan kepada kau. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual, dahanku untuk kau buat rumah, batangkuuntuk kau buat boat. Aku hanya ada tunggul dengan akaryang hampir mati…” kata pohon apel itu dengan nadapilu.”
Aku tidak mahu apelmu kerana aku sudah tiada bergigiuntuk memakannya, aku tidak mahu dahanmu kerana akusudah tua untuk memotongnya, aku tidak mahu batang pohonmu kerana aku berupaya untuk belayar lagi, akumerasa lelah dan ingin istirahat,” jawab lelaki tuaitu.”

Jika begitu, istirahatlah di perduku,” kata pohonapel itu.Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohon apel itu dan beristirahat. Mereka berdua menangiskegembiraan.
Tersebut. Sebenarnya, pohon apel yang dimaksudkan didalam cerita itu adalah kedua-dua ibu bapa kita. Bilakita masih muda, kita suka bermain dengan mereka.Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuanmereka untuk meneruskan hidup. Kita tinggalkan mereka,dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan. Namun begitu, mereka tetap menolong kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dangembira dalam hidup.Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikapkejam terhadap pohon apel itu, tetapi fikirkanlah, ituhakikatnya bagaimana kebanyakan anak-anak masa kinimelayan ibu bapa mereka. Hargailah jasa ibu bapakepada kita. Jangan hanya kita menghargai mereka semasa menyambut hari ibu dan hari bapa setiap tahun

READ MORE - Kisah tentang apel

Gaji Ayah Berapa?

Seperti biasa Ghana, Kepala Cabang Sebuah perusahaan swasta terkemuka diJakarta, tiba dirumahnya pada pukul 9 malam. tidak seperti biasanya, Annisa, putri pertamanya yang baru duduk dikelas 3 SD membukakan pintu untuknya. Nampaknya ia sudah menunggu cukup lama “kok, belum tidur?” sapa Ghana sambil mencium anaknya. biasanya Annisa memang sudah lelap ketika ia pulang dan baru terjaga ketika akan berangkat kantor pagi hari. sambil membuntuti sang ayah menuju ruang keluarga, Annisa berucap”aku nunggu Ayah pulang, sebab Annisa mo nanya..berapa sih gaji ayah?”

“Lho tumben, kok nanya gaji Ayah? mau minta uang lagi, ya?” “ah..enggak pengen tau aja” ucap Annisa singkat. “OK..kamu boleh hitung sendiri, setiap hari ayah bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.40.000,- setiap bulan rata-rata dihitung 22 hari kerja. Sabtu minggu libur, kadang Sabtu Ayah masih lembur. jadi Ayah dalam 1 bulan berapa hayooo?” Annisa berlari mengambil kertas dan pensilnya dari meja belajar, sementara ayahnya melepas sepatu dan menyalakan televisi. ketika Ghana beranjak menuju kamar untuk berganti pakaian, Annisa berlari mengikutinya. “kalo satu hari Ayah dibayar Rp.400.000,- untuk 10 jam, berarti satu jam ayah digaji Rp.40.000,- dong” katanya. “wah, pinter kamu. sudah sekarang cuci kaki, terus bobo’ ya” perintah Ghana
Tetapi Annisa tidak beranjak, sambil menyaksikan ayahnya berganti pakaian, annisa kembali bertanya, ” Ayah, aku boleh pinjem uang Rp.5000,- enggak?” “sudah, nggak usah macam-macam lagi, buat apa minta uang malam-malam begini? ayah capek, dan mau mandi dulu, tidurlah”. “tapi Ayah…” Kesabaran Ghana pun habis. ” Ayah bilang tidur!” hardiknya mengejutkan Annisa. anak kecil itupun berbalik menuju kamarnya. usai mandi, Ghan nampak menyesali hardiknya. ia pun menengok Annisa dikamar tidurnya. anak kesayangannya itu belum tidur. annisa didapati sedang terisak-isak pelan sambil memegang uang Rp.15.000,- di tangannya.

Sambil berbaring dan mengelus kepala bocah kecil itu, Ghana berkata, “maafkan Ayah, Nak, Ayang sayang sekali sama Annisa. tapi buat apa sih minta uang malam-malam begini? kalau mau beli mainan, besok kan bisa. jangankan Rp.5.000,- lebih dari itu pun papa kasih” jawab Ghana

“Ayah, aku enggak minta uang. aku hanya pinjam. nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajan selama minggu ini”. “iya, tapi buat apa? tanya Ghana lembut.

“aku menunggu Ayah dari jam 8. aku mau ajak Ayah main ular tangga. tiga puluh menit aja. mama bilang kalo waktu ayah itu berharga. jadi, aku mau ganti waktu ayah, aku buka tabunganku, hanya Rp.15.000,- tapi karena Ayah bilang satu jam dibayar Rp.40.000,- maka setengah jam aku harus ganti Rp.20.000,- tapi duit tabunganku kurang Rp.5000,- makanya aku mau pinjam dari ayah” kata polos Annisa

Ghana pun terdiam. ia kehilangan kata-kata. dipeluknya bocah kecil itu erat-erat dengan perasaan haru. dia baru menyadari ternyata limpahan harta yangdia berikan selama ini, tidak cukup untuk “membeli” kebahagiaan anaknya.

Tunaikan hak sesuai tempatnya. paling tidak hak Tuhan kita, hak fisik kita hak sesama manusia (kiriman email kawan)

sumber :http://ciptoadhisetiawan.blogspot.com dari lembaran cerita dimasjid dan

READ MORE - Gaji Ayah Berapa?

“Lembur” dan Sastra Sunda"

Oleh SUKRON ABDILAH
(Artikel ini dimuat di Kompas Jawa Barat, Sabtu 23 Mei 2009)

Lembur mengacu pada istilah sosio-geografis dan geo-kultural yang digunakan masyarakat Sunda menyebut tempat tinggal sekelompok warga. Apakah karena sastra Sunda identik dengan bahasa Sunda sehingga perlu menyertakan situasi dan kondisi lembur, dalam melahirkan karya sastra? Ataukah hal itu dideterminasi latar belakang sosio-kultural sastrawan Sunda yang dilahirkan di pedesaan (pilemburan)? Bisa juga sikap sastrawan Sunda yang di kedalaman imajinasinya masih menyisakan relief ketentraman hidup di lembur.

Seperti Andika, seorang tokoh cerita dalam novel karya Aam Amilia bertajuk: Buron (terbit tahun 1985 dan 2006). Di dalam novel itu, Andika mengajak istrinya (Umi) meninggalkan salah satu kota B menuju sebuah lembur di daerah berinisial T. Kepindahan Andika dari kota menuju lembur karena merasa tidak nyaman hidup di tengah kota yang banyak menampilkan kemunafikan. Terutama ketika dia ditipu klien bisnisnya. Ia merasa bahwa praktik kehidupan di kota telah menimbulkan ketidaktenangan.

Karenanya, ia berusaha buron (kabur) dari kejaran nilai-nilai hidup kota yang semakin tergerus pada tingkah polah hedonis, individualis, dan menggadaikan idealisme. Pemendaman ketidaksetujuan Umi atas sikap Andika juga membuahkan kesadaran bahwa orang kota dan orang kampung bisa bersatu hidup di daerah yang bukan lembur. Bukan pula kota. Lebih tepat, daerah transisi!

Daerah semacam ini bisa dilihat dari surat yang ditulis Andika kepada Umi, sang istri yang masih mengharapkan Andika menetap di kota B. Isi sebagian surat itu sbb: Akang tos insap kana harti hirup saeunyana. Urang reureuh sareng, nya. Di kampung CK Akang mendak hiji kombinasi kahirupan kota sareng lembur. Di ieu kampung parantos lebet kamajuan elektronik, tapi pangeusina angger keneh nyeupeung kabudayaan nu nyunda. Umi moal keueung kawas di S. Di dieu mah tos aya listrik, TV, blue jean. Cai teu keudah ka walungan, aya kamar mandi, sumur kompa. (hlm. 156).

Keindahan alam

Ada beberapa karya sastra Sunda yang menarik ditelaah berkaitan dengan istilah “lembur”. Di antaranya: Buron (Aam Amilia), Jodo Pakokolot (Memed Sastrahadiprawira), Baruang Ka Nu Ngarora (D.K. Ardiwinata), dan Gunem Rencep Sidem (Enas Mabarti). Dalam keempat teks sastra Sunda itu, penulisnya menggambarkan kehidupan di lembur secara unik dan beragam. Tapi, tetap bermuara pada satu gambaran. Ya, keindahan alamnya!

Penilaian sastrawan Sunda tersebut memberikan pelajaran pada kita, lembur merupakan tempat yang tepat untuk menenangkan diri, bahkan mengasingkan diri seperti dilakukan Raden Suria ketika ia berbuat kriminal (mencuri dan dihukum) karena jalinan cintanya dengan Enden Ratna kandas di tengah jalan (Memed Sastrahadiprawira, Jodo Pakokolot, 1913 dan 2000).

Ruang dan waktu di lembur dalam imajinasi empirik Memed S yang lahir di Manonjaya (1897), menggambarkan kaendahan eksotik alam priangan dan posisi lembur sebagai medium asosiasi bebas Freudian, karena memompa kesadaran retrospektif manusia hingga kenangan hidup muncul kembali. Ini terbukti dari ingatan Raden Suria pada pengalaman masa lalu. Ras anjeuna emut ka alam baheula, waktu keur lubak-libuk senang taya ka kurang…butbat kacipta jalan-jalanna dayeuh urut anjeunna calik ti aalit, riung mungpulung jeung sepuh, … bruy bray tarembong deui: breh Enden Ratna nu geus cidra tina subaya. (hlm. 41).

Karya sastra tentunya mengemas fakta sosial secara naratif dan sederhana hingga kesadaran represif pembaca menyeruak ke permukaan alam sadar. Mereka yang telah sekian lama meninggalkan lembur dan menetap di kota akan merasa rindu pada kampung halaman tatkala hirupna katalangsara. Ketentraman, ketenangan dan keindahan kampung yang sejak lama terpenjara di kedalaman rasa, dengan membaca karya sastra Sunda – novel, cerpen, puisi, frosa, roman – seolah hadir kembali.

Kampung vis a vis kota

Lain halnya dengan Nyi Piah – istri Jang Kusen dalam roman Baruang Ka Nu Ngarora (Cetakan Pertama, 1914) – ia tidak menyukai alam pilemburan yang berada di sisi dayeuh dan terkesan sepi. Bahkan tidak menjanjikan secara sosio-ekonomi. Nyi Piah pun kabengbat lelaki lain bernama Aom Usman yang tinggal di dayeuh dan disinyalir sebagai biang keladi keretakan rumah tangga Jang Kusen dengan Nyi Piah. Alasan yang dikemukakan Nyi Piah ketika mengadu pada orang tuanya pun digusur pada persoalan ekonomi di lembur yang begitu susah sehingga keluarganya menuntut Jang Kusen untuk menceraikan Nyi Piah.

Ketidakbetahan Nyi Piah pada suatu hari ditumpahkan pada Jang Kusen dalam kalimat, “Kang, kumaha kuring teh geus teu kuat cicing di dieu teh; lain kuring teu ngawula. Teu biasa ti tadina, kudu turun gunung unggah gunung, ka cai sakitu haresena…jeung kahayang kuring mah montong nyangsara teuing maneh, da akang putra nu beunghar, bapak kuring oge teu malarat ” (hlm. 83).

Sebagian orang kota (dayeuh) yang terbiasa hidup senang, ketika menjalani kehidupan di pilemburan akan mengalami ketidakbetahan. Itu terjadi karena terbiasa dengan gaya hidup kota yang hedonis, individualis, dan jalinan interaksi sosial yang mekanik. Tapi rasional. Namun, tidak demikian dengan masyarakat lembur. Irasionalitas, mitologi, altruisme, harmonisasi dengan alam, kesederhanaan dan sabilulungan masih dipegang kuat. Bahkan jika ada warga lembur yang urban ke kota – tapi masih memegang nilai-nilai pilemburan – akan menjadikan lembur sebagai medium penguatan spiritualitas.

Salah satu karya sastra berbentuk prosa religius karangan Enas Mabarti bertajuk: Gunem Rencep Sidem (2000) mengindikasikan hal itu. Enas Mabarti dengan rekayasa bahasa yang memukau, estetik, artistik dan profetik membawa kesadaran kita bahwa pengalaman bisa dijadikan alat mengingatkan diri pada asal-usul (purwadaksina) kemanusiaan. Alhasil, karya ini merefleksikan “lingkaran spiritualitas”: Gusti Allah, kanjeng Nabi Muhammad, orang tua dan alam sekitar.

Refleksi atas gejala kehidupan – meminjam bahasa Jakob Oetama – adalah providentia Dei, semacam penyelenggaraan Tuhan yang bukan kebetulan. Seperti terdapat pada tulisan Enas Mabarti: “Jungjunan. Mugi salira maparin ka pun bapa, syafaat, oge ka pun biang, nu parantos teu aya dikieuna”. Itulah deretan kata yang disusun sastrawan kelahiran Tasikmalaya ini, sebagai permohonan purifikatif atas ayah dan ibunya yang berada di alam kalanggengan.

Jadi, eksistensi lembur – di mana saya, anda, dan sastrawan Sunda pernah mengukir pengalaman hidup –memberikan andil bagi lahirnya karya sastra Sunda sebagai bentuk perjalanan hidup manusia Sunda. Dan, lembur dalam karya sastra Sunda lahir bukanlah didasari kebetulan-kebetulan. Wallahua’lam
READ MORE - “Lembur” dan Sastra Sunda"
atau pilih code animasi berikut;